Kamis, 12 November 2015

MAKALAH “MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA”




MAKALAH
 “MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA”


01 Logo Undana (Warna)
 






                                                                                                      
     OLEH :
PAULINUS BENDU
1303012086





JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2015





KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia sesuai dengan waktu yang diharapkan.
Tugas ini di susun untuk melengkapi penilaian dosen, dengan harapan tugas ini dapat membuat mahasiswa mengerti dan memahami mengenai mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.
Terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosen mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia yang telah membimbing saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tulisan ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan.

                           Kupang, 27 Oktober 2015
   

 Penulis

 

DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................................ i
Daftar isi......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
A.    Latar Belakang.................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah............................................................................................... 2
C.     Tujuan................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3
A.    Pengertian lingkungan internal........................................................................... 3
B.     Elemen-elemen dalam lingkungan internal......................................................... 3
C.     Pengaruh lingkungan internal terhadap organisasi.............................................. 6
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 7
A.    Kesimpulan......................................................................................................... 7
B.     Saran................................................................................................................... 7






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia.
Jadi manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi. Selanjutnya, MSDM berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat dicapai secara optimum. Karenanya, MSDM juga menjadi bagian dari Ilmu Manajemen (Management Science) yang mengacu kepada fungsi manajemen dalam pelaksanaan proses-proses perencanaan, pengorganisasian, staffing, memimpin dan mengendalikan.
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Menurut A.F. Stoner Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu prosedur yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.
Foulkes (1975) memprediksi bahwa peran SDM dari waktu ke waktu akan semakin strategis dengan ucapan berikut :
“For many years it has been said that capital is the bottleneck for a developing industry. I don’t think this any longer holds true. I think it’s the work force and the company’s inability to recruit and maintain a good work force that does constitute the bottleneck for production. …I think this will hold true even more in the future.”
Tidak heran jika sekarang untuk SDM yang handal digunakan terminologi human capital yang semakin santer kita dengar.
Perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan usahanya. Perubahan tersebut telah menggeser fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia yang selama ini hanya dianggap sebagai kegiatan administrasi, yang berkaitan dengan perekrutan pegawai staffing ,coordinating yang dilakukan oleh bagian personalia saja.
Saat ini manajemen SDM berubah dan fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri menjadi fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi lainnya di dalam organisasi, untuk bersama-sama mencapai sasaran yang sudah ditetapkan serta memiliki fungsi perencanaan yang sangat strategik dalam organisasi, dengan kata lain fungsi SDM lama menjadi lebih bersifat strategik.
Oleh karenanya manajemen SDM mempunyai kewajiban untuk : memahami perubahan yang semakin komplek yang selalu terjadi di lingkungan bisnis, harus mengantisipasi perubahan teknologi, dan memahami dimensi internasional yang mulai memasuki bisnis akibat informasi yang berkembang cepat. Perubahan paradigma dari manajemen SDM tersebut telah memberikan fokus yang berbeda dalam melaksanakan fungsinya di dalam organisasi.
Ada kecenderungan untuk mengakui pentingnya SDM dalam organisasi dan pemusatan perhatian pada kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan pencapaian tujuan strategi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan perusahaan dengan mengintegrasikan pembuatan keputusan strateginya dengan fungsi-fungsi SDM maka akan semakin besar kesempatan untuk memperoleh keberhasilan.

B.     Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan lingkungan internal?
2.      Apa saja elemen-elemen dalam lingkungan Internal?
3.      Bagaimana Pengaruh lingkungan internal terhadap organisasi?

C.    Tujuan
1)      Menjelaskan pengertian lingkungan internal
2)      Menjelaskan elemen-elemen dalam lingkungan internal
3)      Menjelaskan Pengaruh lingkungan internal terhadap organisasi




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Lingkungan Internal
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal.

B.     Elemen dalam lingkungan internal
Didalam lingkungan internal ada beberapa elemen yang mempengaruhi seorang menejer dalam mengambil keputusan yang akan berpengaruh pada perusahaan atau organisasi.
Beberapa elemen dalam lingkungan internal adalah
Ø  Karyawan
Karyawan adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan, baik berupa uang ataupun bentuk lainnya kepada Perusahaan atau organisasi. Karyawan dapat dibagi menjadi dua klasifikasi:
a)      Karyawan berkerah putih adalah karyawan yang bekerja menggunakan tenagga pikirannya. Semakin berkembangnya perusahaani maka karyawan berkerah putih dituntut untuk lebih meningkatkan ketrampilan dan kemampuannya. Adakalanya suatu posisi dalam perusahaan menghendaki klasifikasi pendidikan tertentu, seperti programer komputer mensyaratkan karyawanya untuk menguasai software terbaru.
b)      Karyawan berkerah biru adalah karyawan yang bekerja dengan menggunakan tenaga ototnya.biasanya karyawan ini tidak dituntut untuk menguasai skill tertentu dan juga tidak diperlukan klasifikasi pendidikan apapun. Karyawan berkerah biru biasanya di gaji dengan sistim insensif yaitu besar gaji yang mereka dapat sebanding dengan besar hasil yang mereka hasilkan baik harian, mungguan ataupun bulanan.


Ø  Manajemen
Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
Ricky W Griffin,manajemen sebagai sebuah proses perencanaan pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrolan sumberdaya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Dari kedua sumber tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah seni mengelola sumber daya secara efektif dan efisien dalam menjalankan kegiatan perusahaan agar sasaran organisasi dapat tercapai.
 Ada beberapa kegiatan perusahaan yang harus di kelola seperti:
a)      Logistik Kedalam
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman.
b)      Operasi
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.
c)      Logistik Keluar
Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.
d)     Pemasaran dan Penjualan
Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.
e)      Pelayanan
Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan dan pemeliharaan.
Fungsi  penunjang  merupakan  aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :
f)       Pengadaan
Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.
g)      Pengembangan Teknologi
Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.
h)      Manajemen Sumber Daya Manusia
Termasuk didalamnya semua aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.
i)        Infrastruktur Perusahaan
Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.

Ø  Pemegang Saham dan Dewan Direksi
a.       Pemegang Saham
Pemegang saham / shareholder adalah orang atau badan hukum yang memiliki saham di perusahaan, para pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan oleh karena itu pemegang saham berhak mempengaruhi sebuah keputusan tergantung dari jenis saham yang dimiliki masing – masing pemegang saham. Mereka dapat menggunakan haknya lewat rapat umum pemegang saham.
b.      Dewan Direksi
Dewan direksi adalah pihak yang bertanggungjawab menentukan tujuan organisasi, menentukan strategi mencapai tujuan, dan lain-lain. Dewan direksi ditetapkan oleh para pemegang saham. Mereka memiliki beberapa tugas antara lain:
·         Memimpin perusahaan dengan membuat kebijakan perusahaan.
·         Memilih, menetapkan dan mengawasi tugas dari karyawan dan para manajer.
·         Menyusun anggaran tahunan perusahaan.
·         Membuat laporan kinerja perusahaan pada para pemegang saham.

Ø  Modal
Modal adalah pengeluaran pertama sebuah perusahaan, pengeluaran ini dilakukan untuk menjaga kelangsungan eksistensi perusahaan tersebut. Untuk organisasi yang telah go public modal diperoleh dari para pemegang saham. Bukan hanya uang, peralatan fisik seperti sarana dan prasarana juga menjadi modal suatu perusahaan.





C.    Pengaruh Lingkungan Internal Terhadap Organisasi
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberadaan sebuah perusahaan atau organisasi, besar kecilnya pengaruh lingkungan pada perusahaan dapat dilihat dari seberapa besar ketergantungan perusahaan tersebut pada lingkungannya.
Produk dan jasa yang merupakan output dari perusahaan yang dikonsumsi oleh pemakai yang terdapat pada pada lingkungannya. Di pihak lain, perusahaan juga perlu mendapatkan berbagai jenis input dari lingkungannya agar bisa mendapatkan output yang optimal. Input yang diperlukan oleh perusahaan  sering kali sumbernya dikuasai oleh perusahaan atau organisasi lain yang terdapat di lingkungannya, sehingga perusahaan terpaksa mempunyai ketergantungan sumber daya terhadap lingkungannya. Posisi perusahaan menjadi berbahaya jika pertukaran input dan output ini menjadi tidak seimbang.
Jika lingkungan bertambah kompleks, maka perusahaan juga harus menjadi lebih kompleks agar mampu menghadapi perubahan tersebut. Setiap elemen dari lingkungan perlu dihadapi oleh suatu bagian khusus dari perusahaan. Karena itu organisasi yang terdapat pada lingkungan yang kompleks memiliki lebih banyak bagian maupun jenis tugas.
Oleh karena itu sebuah perusahaan perlu melakukan penyesuaian struktur internal organisasi, pola kerja dan perencanaan yang matang mulai dari pembuat keputusan sampai pelaksana keputusan.











BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dalam konsep MSDM (Manajemen Sumber Daya Manusia) modern, Sumber Daya Manusia (Man Power) dipandang sebagai salah satu asset perusahaan yang sangat penting dengan terminologi Human Capital. 
Man Power merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dan kesuksesan suatu perusahaan, oleh karena itu kunci keberhasilan MSDM adalah bagaimana mengelola SDM (Man Power) yang ada untuk dapat dibina, dipelihara dan dioptimalisasikan secara efisien dan se-efektif mungkin dengan pola-pola pendekatan profesionalisme dalam bekerja. 
MSDM dituntut menemukan strategi – strategi HR yang dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang semakin berkembang dan berubah-ubah dengan cepatnya, iklim persaingan semakin ketat dan meng-global, strategi – strategi diterapkan dalam rangka menemukan formulasi yang paling efektif dan efisien dalam penggunaan Man Power. Organisasi perusahaan sudah semakin dirampingkan, model organisasi piramidal yang mengenal banyaknya jenjang dan birokrasi yang berbelit sudah semakin ditinggalkan, organisasi yang lebih datar mulai diterapkan dengan rantai komando yang lebih efektif namun dengan tetap mengacu pada prosedur – prosedur kerja yang ketat. Hal ini dapat diakomodir dengan pola pendekatan MSDM modern yang menerapkan strategi – strategi HR yang mengarah pada peningkatan profesionalisme SDM dan penyerapan teknologi informasi. 
Jelaslah bahwa dinamika bisnis abad 21 sekarang mengandung kata-kata kunci seperti: high tech knowledge-based HR, strategic management, IT, e-business (banking, commerce, procurement etc.). Inilah antara lain tantangan manajer masa kini, dan angkatan kerja abad 21. Lembaga pendidikan pun perlu berubah, perlu menyesuaikan diri, tinggalkan paradigma lama agar tak tertinggal bersama keusangan abad yang lalu.
B.     Saran
Dengan menerapkan berbagai fungsi yang dianggap strategis dalam manajemen sumber daya manusia diharapkan perusahaan akan lebih siap dalam menghadapi prospek dan tantangan dalam bidang SDM di masa yang akan datang




Tidak ada komentar:

Posting Komentar