Rabu, 11 November 2015

ADA APA DENGAN MEREKA?



ADA APA DENGAN MEREKA?
Oleh: Paulinus Bendu
Universitas Nusa Cendana yang disingkat UNDANA merupakan salah satu Universitas Negeri di Indonesia dan juga merupakan salah satu Universitas Negeri terbaik yang dimiliki Nusa Tenggara Timur dengan lokasinya berada di Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Didirikan pada tanggal 1 September 1962, saat ini usia UNDANA sudah mencapai 53 tahun. Selama didirikan hingga sekarang ini UNDANA telah melahirkan lebih dari puluhan ribu lulusan yang diantaranya bekerja sebagai pegawai negeri di berbagai daerah di NTT. Banyak  lulusan UNDANA yang memegang peran penting baik dalam dunia pemerintahan maupun non pemerintahan. Keberhasilah ini yang membuat posisi UNDANA cukup kuat sampai saat ini dan masih berkualitas di indonesia.
Menjadi salah satu mahasiswa di Universitas Nusa Cendana merupakan kebanggaan tersendiri bagi kita. Bagaimana tidak,  dari sekian banyak calon mahasiswa yang berada di NTT maupun diluar NTT yang menaruh minatnya masuk di UNDANA, sedikit saja yang berhasil masuk  salah satunya itu adalah kita. Dengan melalui beberapa tahapan seleksi, kita adalah orang-orang terpilih dan yang dipercaya oleh UNDANA untuk menjadi pemimpin dan Agent of change di massa yang akan datang.
Mahasiswa merupakan agent of change dituntut untuk menjadi makluk yang kreatif, inovatif dan respon terhadap berbagai persoalan yang dihadapi bangsa ini. Tetapi dalam kenyataannya mahasiswa tidak lagi bisa menjadi makluk yang kreatif, inovatif dan respon terhadap persoalan bangsa ini, karena kurangnya solid dan integritas pergerakan dalam memperjuangkan nilai-nilai moral  dan kepentingan publik. Bahkan ada yang masih acuh tak acuh dengan permasalahan yang telah menumpuk di sekitar mereka. Hal ini menyebabkan penyelesaian masalah yang terjadi akan semakin terabaikan dan tak terselesaikan.
Di dalam kehidupan dunia kampus khususnya UNDANA masih banyak mahasiswa yang belum dapat berpikir ke depan untuk mengejar cita-cita mereka. Hal ini dapat dilihat dari perilaku mahasiswa dalam menghabiskan waktunya dengan bersenang-senang semata, bersantai diri tanpa melihat tanggung jawab mahasiswa sebagai agent of change. Dan dapat dilihat juga bahwa masih ada mahasiswa yang belum dapat berpikir kreatif dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki, mereka hanya mau menjadi orang lain dan tidak mau menjadi diri mereka sendiri.
Dapat kita lihat perilaku mahasiswa yang kurang baik seperti mabuk-mabukan, berjudi, malas ke kampus, free sex dan lain-lain. Hal ini yang menyebabkan output yang dihasilkan dalam persaigan dunia sosial tidaklah mumpuni seperti yang telah dicita-citakan oleh kampus tempat mereka menempuh pendidikan. Mereka hanya akan menjadi beban sosial yang menyusahkan orang lain di tempat mereka berada. Hal ini yang menjadi momok yang sangat menakutkan yang oleh karena orientasi yang mereka lakukan nanti hanya akan membuat orang lain dirugikan.
Pertanyaan “Ada Apa dengan Mereka” akan muncul dalam benak banyak orang karena melihat tata laku hidup mahasiswa yang semakin memburuk dari waktu ke waktu dan kemerosotan moral yang semakin menjadi-jadi dari mahasiwa yang adalah agent of change yang nantinya akan sangat dibutuhkan di masa mendatang. Sadar atau tidak, orientasi buruk yang dipertontonkan dalam siklus hidup yang selalu berputar ini akan berdampak buruk bagi generasi-generasi mendatang yang akan mereka pimpin nantinya. Maka tidakalah mengherankan apabila pertanyaan Ada Apa dengan Mereka” akan mengapung di permukaan dan menjadi tontonan dari banyak orang-orang kritis dan orang orang yang semakin prihatin dengan masa depan generasi-generasi mendatang yang takutnya akan meneruskan sistem buruk mahasiswa yang telah terbentuk secara tidak sadar oleh generasi mahasiswa saat ini.
Kita sebagai salah satu agent of change sudah layak dan sepantasnya untuk mendobrak orientasi buruk mahasiswa agar kemerosotan ini tidak terus berkembang lebih pesat dan mengacaukan maksud serta tujuan yang telah dicita-citakan oleh dunia pendidikan seperti mencerdaskan kehidupan bangsa. Maka dari itu, untuk mewujudkannya perlu ada revolusi mental para mahasiswa dengan cara, melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang membina karakter seperti temu ilmiah, optimalisasi fungsi student day, seminar-seminar, kursus-kursus, komunitas-komunitas pembina karakter dan organisasi-organisasi yang mendidik mental mahasiswa. Dengan demikian karakter-karakter mahasiswa dapat terbentuk menjadi mahasiswa yang berkompeten dalam dunia sosial, soalnya banyak sekali orang pintar tetapi tidak memiliki karakter.
Sudah saatnya kita sebagai seorang mahasiswa untuk mengubah cara berpikir dan bertindak dalam melakukan sesuatu untuk mengejar cita-cita yang diinginkan dan harapan terbesar adalah dapat menjadi agent of change untuk bangsa ini. Ingat  sebuah perubahan yang besar bermulah dari hal-hal yang kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar