ADA APA DENGAN MEREKA?
Oleh: Paulinus Bendu
Universitas
Nusa Cendana yang disingkat UNDANA merupakan salah satu Universitas Negeri di
Indonesia dan juga merupakan salah satu Universitas Negeri terbaik yang dimiliki
Nusa Tenggara Timur dengan lokasinya berada di Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi
Nusa Tenggara Timur.
Didirikan
pada tanggal 1 September 1962, saat ini usia UNDANA sudah mencapai 53 tahun.
Selama didirikan hingga sekarang ini UNDANA telah melahirkan lebih dari puluhan
ribu lulusan yang diantaranya bekerja sebagai pegawai negeri di berbagai daerah
di NTT. Banyak lulusan UNDANA yang
memegang peran penting baik dalam dunia pemerintahan maupun non pemerintahan.
Keberhasilah ini yang membuat posisi UNDANA cukup kuat sampai saat ini dan masih
berkualitas di indonesia.
Menjadi
salah satu mahasiswa di Universitas Nusa Cendana merupakan kebanggaan
tersendiri bagi kita. Bagaimana tidak, dari
sekian banyak calon mahasiswa yang berada di NTT maupun diluar NTT yang menaruh
minatnya masuk di UNDANA, sedikit saja yang berhasil masuk salah satunya itu adalah kita. Dengan melalui
beberapa tahapan seleksi, kita adalah orang-orang terpilih dan yang dipercaya
oleh UNDANA untuk menjadi pemimpin dan Agent of change di massa yang akan
datang.
Mahasiswa
merupakan agent of change dituntut
untuk menjadi makluk yang kreatif,
inovatif dan respon terhadap berbagai persoalan yang dihadapi bangsa
ini. Tetapi dalam kenyataannya mahasiswa tidak lagi bisa menjadi makluk yang
kreatif, inovatif dan respon terhadap persoalan bangsa ini, karena kurangnya
solid dan integritas pergerakan dalam memperjuangkan nilai-nilai moral dan kepentingan publik. Bahkan ada yang masih
acuh tak acuh dengan permasalahan yang telah menumpuk di sekitar mereka. Hal
ini menyebabkan penyelesaian masalah yang terjadi akan semakin terabaikan dan
tak terselesaikan.
Di
dalam kehidupan dunia kampus khususnya UNDANA masih banyak mahasiswa yang belum
dapat berpikir ke depan untuk mengejar cita-cita mereka. Hal ini dapat dilihat
dari perilaku mahasiswa dalam menghabiskan waktunya dengan bersenang-senang semata, bersantai
diri tanpa melihat tanggung jawab mahasiswa sebagai agent of change.
Dan dapat dilihat juga bahwa masih ada mahasiswa yang belum dapat berpikir kreatif
dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki, mereka hanya mau menjadi orang
lain dan tidak mau menjadi diri mereka sendiri.
Dapat
kita lihat perilaku mahasiswa yang kurang baik seperti mabuk-mabukan, berjudi, malas ke kampus, free sex dan lain-lain. Hal ini
yang menyebabkan output yang dihasilkan dalam persaigan dunia sosial tidaklah
mumpuni seperti yang telah dicita-citakan oleh kampus tempat mereka menempuh
pendidikan. Mereka hanya akan menjadi beban sosial yang menyusahkan orang lain di
tempat mereka berada. Hal ini yang menjadi momok yang sangat menakutkan yang
oleh karena orientasi yang mereka lakukan nanti hanya akan membuat orang lain
dirugikan.
Pertanyaan
“Ada Apa dengan Mereka”
akan muncul dalam benak banyak orang karena melihat tata laku hidup mahasiswa
yang semakin memburuk dari waktu ke waktu dan kemerosotan moral yang semakin
menjadi-jadi dari mahasiwa yang adalah agent
of change yang nantinya akan sangat dibutuhkan di masa mendatang. Sadar
atau tidak, orientasi buruk yang dipertontonkan dalam siklus hidup yang selalu
berputar ini akan berdampak buruk bagi generasi-generasi mendatang yang akan
mereka pimpin nantinya. Maka tidakalah mengherankan apabila pertanyaan “Ada Apa dengan Mereka”
akan mengapung di permukaan dan menjadi tontonan dari banyak orang-orang kritis
dan orang orang yang semakin prihatin dengan masa depan generasi-generasi
mendatang yang takutnya akan meneruskan sistem buruk mahasiswa yang telah
terbentuk secara tidak sadar oleh generasi mahasiswa saat ini.
Kita
sebagai salah satu agent of change
sudah layak dan sepantasnya untuk mendobrak orientasi buruk mahasiswa agar
kemerosotan ini tidak terus berkembang lebih pesat dan mengacaukan maksud serta
tujuan yang telah dicita-citakan oleh dunia pendidikan seperti mencerdaskan
kehidupan bangsa. Maka dari itu, untuk mewujudkannya perlu ada revolusi mental para mahasiswa dengan cara,
melibatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang membina karakter seperti temu
ilmiah, optimalisasi fungsi student day, seminar-seminar,
kursus-kursus, komunitas-komunitas pembina karakter dan organisasi-organisasi
yang mendidik mental mahasiswa. Dengan demikian karakter-karakter mahasiswa
dapat terbentuk menjadi mahasiswa yang berkompeten dalam dunia sosial, soalnya
banyak sekali orang pintar tetapi tidak memiliki karakter.
Sudah
saatnya kita sebagai seorang mahasiswa untuk mengubah cara berpikir dan
bertindak dalam melakukan sesuatu untuk mengejar cita-cita yang diinginkan dan
harapan terbesar adalah dapat menjadi agent of change untuk bangsa ini. Ingat
sebuah perubahan yang besar bermulah dari hal-hal yang kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar