Minggu, 13 Desember 2015

“AKU DILAHIRKAN BUKAN UNTUK INI”



“AKU DILAHIRKAN BUKAN UNTUK INI”
Oleh : Paulinus Bendu
Sebagian Besar Kesuksesan Seorang Anak Ditentukan Dari cara Orang Tua Mendidik Anaknya”
Apa yang akan dilakukan oleh teman-teman ketika melihat seorang anak yang berusia 9 tahun berjalan di pesisir pantai sambil meminta-minta sesuap nasi kepada setiap pengunjung yang berkunjung ke pantai tersebut..??????
Berawal dari pengalaman saya, ketika saya bersama teman-teman OMK Sta. Anna menikmati hari libur dengan berkunjung ke pantai batu nona. Pantai batu nona merupakan salah satu tempat pariwisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat  kota kupang maupun masyarakat yang berasala dari luar kota kupang maupun luar negeri. Di pantai tersebut terdapat begitu banyak pengunjung baik dari kalangan anak-anak, orang muda maupun orang tua.
Hari minggu, tepatnya tanggal 13 desember 2015, kami merencanakan melakukan perjalanan ke pantai batu nona dengan tujuan untuk melepas lelah karena kami baru menyelesaikan program kerja pengurus OMK Sta. Anna periode 2015/2016 yaitu turnamen futsal dan voli OMK Sta. Anna. Kegiatan ini cukup melelahkan karena memakan waktu kurang lebih 2 minggu kami.
Ketika berada di pantai batu nona semuanya menikmati suasana pantai dimana dapat dilihat dari aktivitas yang mereka lakukan di pesisir pantai, banyak teman-teman yang bermain bola kaki dan bola voli, ada yang menagkap ikan-ikan kecil, ada yang duduk berkumpul sambil bernyanyi dan ada juga yang mmengabadikan momen ini dengan foto-foto di sepanjang pesisir pantai.
Ketika semuanya puas menikmati suasana pantai, tibalah saatnya untuk kami makan bersama. Diacara makan bersama ini ada satu moment yang mungkin tidak bisa saya lupakan yaitu ketika kami lagi menikmati sebungkus nasi datanglah seorang anak kecil yang tidak memakai sendal, anak itu datang meminta nasi kepada kami dengan berkata “kaka minta nasi” waktu itu tepatnya dia berdiri disamping saya. Mendengar perkataan itu tergeraklah hati kami untuk memberikan sebungkus nasi kepada anak itu. Ketika mendapatkan sebungkus nasi anak itu langsung memakannya di samping saya dengan lahap, Seketika itu juga saya diam sejenak sambil berpikir “ Kemana kedua orang tuanya maupun keluarganya?”.
Setelah saya selesai makan, saya mencoba bercerita bersama anak tersebut dan ternyata anak tersebut meminta-minta nasi setiap hari di pantai batu nona ini. Hal ini dia lakukan agar bisa makan karena bapaknya pergi merantau di kalimantan dan ibunya ada di kampung, anak tersebut tinggal disini bersama neneknya. Sungguh malang nasi anak ini, seharusnya anak seusia ini harus bermain bersama teman-temanya tanpa beban harus memikirkan makanan.
Dengan mendengarkan apa yang diceritakan oleh anak tersebut saya selalu berpikir kenapa orang tua dan keluarganya membiarkan anak ini harus begini? Apakah mereka tidak memiliki tanggungjawab akan keberadaan anak ini?
Dengan melihat pengalaman seperti ini, semoga menjadi pembelajaran bagi banyak orang tua agar mau bertanggungjawab terhadap anak-anak mereka. Anak yang mereka miliki merupakan titipan dari Sang Kuasa untuk selalu dijaga dan masa depan anak-anak berada ditanggan para orang tuanya. Jika orang tuanya bertanggungjawab akan kelangsungan hidup anak itu maka anak itu akan menjadi orang baik dan sukses dikemudian hari, tetapi kali orang tua tidak bertanggungjawab akan kelangsungan anak itu maka masa depan anak itu akan suram.