“AKU
DILAHIRKAN BUKAN UNTUK INI”
Oleh
: Paulinus Bendu
Sebagian
Besar Kesuksesan Seorang Anak Ditentukan Dari cara Orang Tua Mendidik Anaknya”
Apa
yang akan dilakukan oleh teman-teman ketika melihat seorang anak yang berusia 9
tahun berjalan di pesisir pantai sambil meminta-minta sesuap nasi kepada setiap
pengunjung yang berkunjung ke pantai tersebut..??????
Berawal
dari pengalaman saya, ketika saya bersama teman-teman OMK Sta. Anna menikmati
hari libur dengan berkunjung ke pantai batu nona. Pantai batu nona merupakan
salah satu tempat pariwisata yang banyak dikunjungi oleh masyarakat kota kupang maupun masyarakat yang berasala
dari luar kota kupang maupun luar negeri. Di pantai tersebut terdapat begitu
banyak pengunjung baik dari kalangan anak-anak, orang muda maupun orang tua.
Hari
minggu, tepatnya tanggal 13 desember 2015, kami merencanakan melakukan
perjalanan ke pantai batu nona dengan tujuan untuk melepas lelah karena kami
baru menyelesaikan program kerja pengurus OMK Sta. Anna periode 2015/2016 yaitu
turnamen futsal dan voli OMK Sta. Anna. Kegiatan ini cukup melelahkan karena
memakan waktu kurang lebih 2 minggu kami.
Ketika
berada di pantai batu nona semuanya menikmati suasana pantai dimana dapat
dilihat dari aktivitas yang mereka lakukan di pesisir pantai, banyak
teman-teman yang bermain bola kaki dan bola voli, ada yang menagkap ikan-ikan
kecil, ada yang duduk berkumpul sambil bernyanyi dan ada juga yang
mmengabadikan momen ini dengan foto-foto di sepanjang pesisir pantai.
Ketika
semuanya puas menikmati suasana pantai, tibalah saatnya untuk kami makan
bersama. Diacara makan bersama ini ada satu moment yang mungkin tidak bisa saya
lupakan yaitu ketika kami lagi menikmati sebungkus nasi datanglah seorang anak
kecil yang tidak memakai sendal, anak itu datang meminta nasi kepada kami
dengan berkata “kaka minta nasi” waktu
itu tepatnya dia berdiri disamping saya. Mendengar perkataan itu tergeraklah
hati kami untuk memberikan sebungkus nasi kepada anak itu. Ketika mendapatkan
sebungkus nasi anak itu langsung memakannya di samping saya dengan lahap, Seketika
itu juga saya diam sejenak sambil berpikir “
Kemana kedua orang tuanya maupun keluarganya?”.
Setelah
saya selesai makan, saya mencoba bercerita bersama anak tersebut dan ternyata
anak tersebut meminta-minta nasi setiap hari di pantai batu nona ini. Hal ini
dia lakukan agar bisa makan karena bapaknya pergi merantau di kalimantan dan
ibunya ada di kampung, anak tersebut tinggal disini bersama neneknya. Sungguh
malang nasi anak ini, seharusnya anak seusia ini harus bermain bersama
teman-temanya tanpa beban harus memikirkan makanan.
Dengan
mendengarkan apa yang diceritakan oleh anak tersebut saya selalu berpikir
kenapa orang tua dan keluarganya membiarkan anak ini harus begini? Apakah
mereka tidak memiliki tanggungjawab akan keberadaan anak ini?
Dengan
melihat pengalaman seperti ini, semoga menjadi pembelajaran bagi banyak orang
tua agar mau bertanggungjawab terhadap anak-anak mereka. Anak yang mereka
miliki merupakan titipan dari Sang Kuasa untuk selalu dijaga dan masa depan
anak-anak berada ditanggan para orang tuanya. Jika orang tuanya
bertanggungjawab akan kelangsungan hidup anak itu maka anak itu akan menjadi
orang baik dan sukses dikemudian hari, tetapi kali orang tua tidak
bertanggungjawab akan kelangsungan anak itu maka masa depan anak itu akan
suram.